Takdir Tuhan : Pengalaman dapat Beasiswa Pembangunan Marga Jaya di Semester 5

Mungkin sebagian dari kalian belum tahu apa itu Beasiswa Pembangunan Jaya. Oleh karena itu, aku akan mengenalkan kepada kalian menganai Beasiswa Pembangunan Jaya. Beasiswa Pembangunan Jaya atau Beasiswa Marga Jaya adalah Beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Marga Pembangunan Jaya. Itu hlo yang punya Jaya Ancol, Jaya Raya Jakarta, dan perusahaan properti besar lainnya.

Beasiswa Pembangun Jaya ini memberikan bantuan dana belajar sebesar Rp6000.000,00 (enam juta rupiah) kepada para penerimanya dengan fasilitas camp beberapa hari. Kita juga mendapat sertifikat sebagai penerima beasiswa yang dapat digunakan sebagai modal tambahan untuk melamar pekerjaan di Yayasan Marga Pembangunan Jaya jika ingin bekerja disana. Selain uang dan sertifikat penerima beasiswa juga mendapat fasilitas lain seperti kaos, tumblr, tas punggung, topi, kacamata, tiket ancol dan berbagai doorprize, seperti mug, payung, jas hujan, senter, dan banyak lagi pokoknya seru deh. Peneirma Besiswa Pembangunan Jaya juga pasti mendapat teman baru dari berbagai universitas terkenal di Indonesia.

Beasiswa Pembangunan Jaya sendiri dapat diikuti oleh universitas yang bekerjasama. Setahu aku waktu itu universitas negeri yang bekerjasama ada UI, ITB, UGM, UNDIP, UB, UNAIR, dan UNS, sedangkan swastanya ada UC, UNTAR, Atmajya, dan aku lupa wkwk. Camp Beasiswa Pembangunan Jaya dilakukan selama 3 malam 2 hari. Waktu itu beasiswa ku ditahun 2018 kita ngecamp di Global Jaya School yang ada di Bintaro sedangkan ditahun 2019 camp dilaksanakan di Pulau Bidadari  Ancol.

Aku akan mulai cerita dari awal pendaftaran Beasiswa sampai ketika dinyatakan resmi sebagai penerima beasiswa. Pembukaan pendaftaran di UNS itu hari kamis tanggal 19 Juli 2018 sementara aku sudah pesan tiket pulang tanggal 25 Juli 2018 (hehe maklum anak rantau) karena waktu itu memang sedang liburan. Aku baru membaca pengumuman beasiswa itu hari jumat (20 Juli 2018) jadi baru bisa mengurus hari senin. Setelah membaca pengumuman aku mempersiapkan segala berkas yang dibutuhkan seperti transkrip nilai, surat bebas beasiswa, fotokopi karmas, dan lain sebagiannya.

Hari senin 23 Juli 2018 aku datang ke bagian subunit kemahasiswaan dan ternyata wakil kemahasiswaan sedang rapat. Padahal waktu itu aku sudah datang pagi-pagi karena terlalu semangat. Besok harinya tanggal 24 aku kembali mengurus dari pagi mulai jam 7.30 dan kepala subunit kemahasiswaan ada TAPIIIIIIIIIII Dekan Bagian Kemahasiswaan yang TIDAK ADAAAAAAAAAAAAA T.T. Ku menangissssssssssssssss membayangkan. Sebentar itu tanggal 24 berarti besok tanggal 25 ? Aku harus pulang ke Bangka.

Karena mengurus berkas sudah tertunda dua hari dan waktu pulkam ku sudah tiba akhirnya aku sedih dan putus asa. Tapi takdir Allah memang selalu ajaib ketika mengurus beasiswa aku kenalan dengan seorang teman baru tapi sekarang aku lupa namanya (hehhe). Takdir Allah, ternyata teman baruku itu adalah temannya teman ku. Malamnya aku menghubungi dia untuk membantuku mencari tanda tangan dekan dan meminta nomor di bagian administrasi. Pada intinya waktu itu aku meminta bantuan dia untuk membantu ku mengurus surat beasiswa karena semua sudah lengkap tinggal menambah tandatangan Dekan saja.  

Dengan bantuannya akhirnya seluruh berkas ku sudah masuk kedalam sistem. Waktu itu sebenarnya sangat hopeless karena aku bukan tipe orang yang suka mempercayakan apapun kepada orang lain, (bukan tidak percaya) tapi ya gitu deh. Setelah menunggu sekitar satu bulan akhirnya ada penguman penerima beasiswa dan namaku terdaftar disitu. WOW benar-benar tidak menyangka. Aku mengucapkan terimakasih kepada orang yang membantu ku itu. Sayangnya dia tidak lolos.

Beasiswa ini diumumkan bulan oktober 2018 kami baru menerima informasi lanjutan sekitar akhir desember atau awal januari. Informasi itu berkenaan dengan pemanggilan kami untuk mengikuti camp. Bersama dengan teman-teman lain penerima beasiswa dari UNS kami pergi ke Bintaro untuk mengikuti camp. Selama camp kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami juga mengikuti seminar, pengenalan perusahaan, dan permainan kerjasama. Aku tidak menyangka kelompok kami mendapat juara dua sebagai tim terkocak. Di akhir penutupan kami diberi tiket bebas memasuki wilayah Ancol dan menikmati semua wahana. Kami juga mendapat voucher belanja. Pokoknya seru deh, wajib dicoba.

4 pemikiran pada “Takdir Tuhan : Pengalaman dapat Beasiswa Pembangunan Marga Jaya di Semester 5

  1. Hai, Kak! Congratulations sudah jadi awardee. Aku mau nanya dong. Berarti Kakak enggak melewati tahapan seleksi seperti wawancara begitu, Kak? Apakah Kakak ada diminta menggambarkan plan untuk lulus setelah S-1? Ada tips gak, ya Kak? Hehe, thanks in advance!

    • Pada zaman aku, itu sepertinya hanya seleksi berdasarkan administrasi akademis (seingetku) jadi berdasarkan IPK tertinggi dari setiap fakultas belum ada diminta untuk menggambarkan kehidupan setelah lulus, tapi untuk persyaratan yang sekarang mungkin sudah berubah. Maaf tidak terlalu update hihihi. Semangat Ruru!!!!!!

    • hai renren thank you ya sudah berkunjung. sepanjang aku dapet kemarin there is no other agenda after camp. tapi, kamu harus tetep baca teliti term and conditions (syarat dan ketentuan) untuk beasiswa di tahun kamu ya soalnya aku pernah dapet informasi dari adik tingkat yang mau ikut ditahun 2020-2021 sepertinya ada perubahan syarat dan ketentuan, barangkali salah satunya adalah kegiatan pasca-penerimaan beasiswanya. semangat renren..

Tinggalkan komentar